pertanyaan maba untuk senior

PPMuhammadiyah mengkritik munculnya pertanyaan doa qunut di salat Subuh pada tes alih pegawai KPK menjadi ASN. Muhammadiyah mempertanyakan fungsi dari soal itu. "Untuk mengukur apa, gitu ? Untukmenjawab pertanyaan tersebut, Menwa dan masih menjalani perkuliahan, ketika ada penerimaan TNI atau Polri, tak sedikit juga teman-teman maupun senior yang masih mencoba untuk mendaftar kembali. Bagi adik-adik maba dan mahasiswa semester 3, ada kesempatan untuk daftar. Nah, di situ tesnya hampir sama seperti pendaftaran tentara Site De Rencontre Gratuit Suisse Romande. Penulis Nurul Waqiah Mustaming Momentum penerimaan mahasiswa baru Maba kini telah tiba, para siswa sedang mempersiapkan diri memasuki dunia kampus untuk mendapatkan gelar tertinggi dalam statusnya sebagai pelajar mahasiswa. Masa-masa siswa mereka telah memasuki tahap baru, di mana mereka memulai dunia baru bernama kampus. Harapan mereka mendapatkan pembelajaran di kampus, namun malah menajadi budak dari seorang senior. Terbukanya lahan perbudakan yang dipelopori senior yang bermental raja sedang duduk di kursi istana. Kampus yang pada hakikatnya merupakan lingkungan akademis, menjadi wadah kritis terhadap ketimpangan sosial, penindasan serta tempat perkumpulan orang-orang terdidik. Kampus bukanlah penjara yang mengekang dan memaksa, sebaliknya kampus adalah tempat memerdekakan peserta didik. Namun sampai saat ini baik dalam lingkup Fakultas, UKM Unit Kegiatan Mahasiswa, HMJ Himpunan Mahasiswa Jurusan, dan Lembaga Mahasiswa lainnya. Budaya penindasan dan perbudakan itu masih terus dipertahankan hingga kini. Yang pada dasarnya semua hal itu hanyalah budaya lampau dan tidak relevan dengan kondisi saat ini. Sebagai penulis, saya mengharap pembaca merasakan kultur pembodohan ini yang menjadi wajah dalam hiruk-pikuk dunia pendidikan, para senior merasa bangga ketika kita tunduk kepadanya, merasa tersanjung ketika panggilan kakanda terdengar di telinga mereka, serta patuh kepada setiap perintahnya. Bak Aktivis, Tapi Fasis Kepada Adik Maba Katanya kalian senior mahluk intelektual, saya begitu yakin bahwa kalian paham akan Hak Asasi Manusia HAM. Namun tindakan kalian yang menjadikan para Maba layaknya budak dalam lingkar otoriter kalian yang sangat bertentangan dengan hak asasi manusia. Kita sama dengan mereka datang ke kampus ini untuk belajar, serta orang tua kita sangat mengharapkan anaknya belajar tentang memanusiakan tapi mengapa budaya penindasan yang kalian ajarkan. Apa yang membuat kalian masih mempertahankan kultur pembodohan ini ? Apa keuntungan dan manfaat yang bisa mereka dapatkan dari tindakan yang kalian lakukan seperti mempermalukan, membentak, mengucilkan, menghukum, dan bahkan memukulinya. Itu tidak lain hanyalah kepuasan pribadi dan ajang untuk membalaskan dendam sebab kalian dulu diperlakukan seperti itu. Serta dalil yang kalian gunakan pun sangat tidak logis tidak masuk akal jika tujuannya untuk membuat fisik kuat, melatih mental, melatih kedisiplinan, mengajarkan hormat kepada senior dan membuat satu angkatan solid. Bisa dikatakan ini hanyalah kata-kata manis untuk menutupi celah kalian melakukan tindakan penindasan itu. Coba kita lihat dan telaah metode yang kalian tawarkan untuk mencapai beberapa tujuan seperti yang diatas. Berikut ini alibi para senior kepada adik-adik Maba; Untuk Membuat Fisik Kuat Apakah bisa fisik yang kuat itu hanya didapatkan 1-4 hari saja? Fisik yang kuat didapatkan dari latihan rutin, istirahat yang cukup, mengatur pola makan, dll. Oleh karena itu alasan untuk membuat fisik kuat dalam jangka waktu singkat dengan metode diteriaki, dibentak, dipush up, dll. sangatlah tidak masuk akal sebab fisik yang kuat itu didapatkan dengan latihan yang rutin. Melatih Mental. Hal yang sangat menarik yang perlu dipertanyakan apakah para senior itu lulusan pisikologis yang mengerti tentang kehebatan mental seseorang? sejauh mana ia mengetahui tentang kesehatan mental seseorang? Dan apakah para senior itu telah terkualifikasi dalam memberikan mental healty pada seseorang? Seorang pisikiater saja belum tentu mampu bisa membuat mental seseorang kuat. Bukankah dengan dipukuli, dipermalukan, dibentak , dan dikucilkan akan malah lebih memperburuk mental seseorang, secara tidak langsung meraka senior telah menanamkan sikap balas dendam yang nantinya ketika juniornya telah menjadi senior ia akan lampiaskan rasa sakit itu kepada juniornya kelak. Saya masih ingat seorang senior pernah berkata “Kami juga pernah ada diposisi kalian, bahkan yang kami alami lebih parah dari kalian, kalian harus merasakan ini terlebih dahulu sebelum menjadi seperti kami”. Dari situ saya paham bahwa hal ini hanyalah sebuah tradisi, dan ajang balas dendam yang tak ingin diakui sehingga dipoles dengan kata-kata manis untuk menutupinya sehingga tradisi seperti ini masih ada sampai sekarang. Pisikolog Klinis, I Putu Ardika Yana yang juga merupakan dosen Universitas Tadulako menjelaskan bahwa kekerasan tidak pernah membentuk perilaku. Perilaku yang harus dibentuk dengan ketegasan bukan kekerasan. Katanya, Melatih Kedisiplinan? Dosen fakultas psikologi universitas Indonesia, Dra Ratna Djuwita, Dipl. Psych, mengatakan ospek yang menerapakan kekerasan verbal tidak bisa membantu membentuk disiplin maba. budaya ospek seperti ini malah bisa menimbulkan perpecahan dan menjadi siklus karena ada rasa dendam. Sikap disiplin pada dasarnya merupakan habit pada diri manusia yang tidak mungkin dibentuk dengan metode seperti itu dan dengan waktu singkat pula. Walaupun mereka dipaksa melakukan itu semua kalau bukan kemauan diri sendiri itu tidak akan merubah seseorang menjadi disiplin, sebab disiplin hadir dari sebuah kebiasaan dan tidak diajarkan. Untuk Menghormati Yang Lebih Tua Menghormati itu diciptakan bukan dibentuk, seseorang akan respect menghormati orang lain, ketika orang itu memiliki wawasan yang luas, ilmu pengtahuan, mampu bermanfaat bagi orang lain sehingga patut untuk dikagumi. Bukan menghakimi seseorang sehingga orang itu bisa hormat kepada kita, namun ketika hal seperti itu yang kalian terapakan kalian bukan dihormati tapi hanya ditakuti yang mana seseoarang akan bersikap respect apabila berada didepan kalian sedangkan dibelakang kalian mereka akan mencela dan membenci kalian. Katanya Untuk Membangun Kebersamaan? Untuk membuat satu angkatan solid rasanya ada banyak cara yang bisa dilakukan dan tentunya bermanfaat bukan harus dengan menghukum satu angkatan apabila ada satu orang yang melakukan kesalahan. Sebab cara seperti ini tentunya tidak akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam dunia kerja kelak, dalam dunia kerja misalnya teman anda yang terlambat sehingga mendapat sanksi pemotongan gaji, karena kalian satu angkatan masuk dalam kantor itu maka anda juga mendapat pemotongan gaji. Tentu anda akan merasa marah dan tidak terima akan hal itu dan berharap pimpinan hanya memberi sanksi pada teman anda yang melanggar supaya mendapatkan efek jera. Untuk membuat angkatan solid dengan cara positif, efektif daripada diteriaki dan tentunya bermanfaat salah satunya mengadakan bakti sosial yang rasanya masih banyak orang yang memerlukan uluran tangan kita hal ini bisa kita manfaatkan selain nantinya kita sebagai mahluk intelektual mampu bermanfaat kepada sesama manusia dan tantunya akan membuat angkatan kita solid. Oleh karena itu sudahilah kultur pembodohan ini cukup kita yang pernah merasakannya dan berhenti pada diri kita. Mari kita sama-sama menghilangkan rasa ego dan dendam dalam diri kita dan menggantinya dengan berbagai hal-hal yang bermanfaat dan positif. Marilah kita sama-sama memberikan rasa respect dan mengargai, bangunlah rasa nyaman serta komunikasi yang baik. Jadikan kampus sebagai ruang akademik membahas berbagai ketimpangan sosial, sebab kampus bukan penjara. Serta lawan berbagai bentuk penindasan dan perbudakan seperti halnya yang dikatakan oleh Soe Hok Gie “Lebih baik diasingkan, daripada menyerah pada kemunafikan”. Redaktur Nunuk Parwati Songki Ilustrasi foto Net 7 Cara Menghindari Ospek dan Senior Usil Hari gini masih ada aja ospek? Yoi, masih ada lho gaes, kegiatan sejenis perpeloncoan dan ospek yang dibalut aktivitas legal, seperti masa pengenalan kampus atau orientasi mahasiswa baru. Nah, kamu mesti pintar-pintar memilah, mana aja kegiatan yang berfaedah dan penting untuk maba, dan mana saja yang merupakan wujud keisengan senior. Saat kamu dan teman-teman seangkatan mahasiswa baru diberikan tanggung jawab untuk menggelar suatu acara, itu merupakan contoh kegiatan berfaedah. Tapi kalau ada “sesi-sesi khusus” yang isinya maba dibentak-bentak dan diwajibkan melakukan kegiatan fisik push up 100 kali, misalnya, maka bisa termasuk perpeloncoan. Akibatnya, kayak judul lagu Raisa serba salah eaaaak!. Kalau menentang secara terang-terangan bisa dianggap nyolot, nggak kompak, dan hubungan sama senior renggang kayak gigi yang belum dibehelin. Sedangnkan kalau nurut-nurut aja, lelah fisik dan lelah hati. Capek deh! Jika situasinya demikian, ada 7 hal yang bisa kalian lakukan wahai maba. 1. Kerjakan tugas resmi yang berfaedah dengan sebaik mungkin. Ajak juga teman-teman kamu melakukannya. Kenapa? Sebab “senioritas” dan “perpeloncoan” biasanya dilakukan dengan alasan untuk membuat maba bersungguh-sungguh, kompak, dan taat aturan. Nah, jika kalian sudah melakukan yang terbaik, nggak ada alasan bagi senior buat marah-marah. 2. Alasan kesehatan. Sesungguhnya ini adalah jalan pintas yang dilakukan banyak maba. Biasanya dengan izin sakit/masalah kesehatan, mahasiswa bisa mangkir dari kegiatan ospek, atau setidaknya dapat hukuman/kerjaan yang ringan. Ini seperti pengalaman Muhammad alumni Teknik Kimia‍ Universitas Gadjah Mada‍, “Sebagai mahasiswa 'cerdik' yang nggak pengen dikerjain senior tengil, saya bikin berbagai alasan untuk cari aman saat daftar ospek. Seperti lagi kurang sehat lah, sakit ini-itu lah, dan sebagainya. Trus, di hari pertama ospek, saya datang terlambat gara-gara begadang demi menyelesaikan tugas dari senior. Karena dianggap kurang fit, saya mendapatka pin putih. Ini adalah senjata paling ampuh, karena mahasiswa yang diberi pin putih selalu dapat keringanan hukuman. Saya pun terhindar dari kekejaman senior sepanjang ospek, sementara teman saya yang sama-sama telat, dihukum seharian.” 3. Bangun koneksi dengan senior berpengaruh dan bijak. Maksudnya bijak di sini adalah dia nggak pro ospek. Nah, senior kayak begini bisa membantu kamu menghindari ospek. 4. Ciptakan angkatan yang solid. Misalnya, jika ada yang memiliki masalah bisa sharing ke yang lain. Soalnya, suka ada ospek nggak resmi ke beberapa maba, yang jatuhnya mirip kayak gencet/bully. Kalau angkatan kamu kompak dan saling dukung, kalian bisa saling dukung dan hal-hal kayak begini pun bisa dihindari. 5. Sibukkan diri dengan aktivitas berfaedah. Kalau kamu luntang-lantung dan doyan nongkrong nggak jelas, kamu bisa jadi sasaran empuk senior usil. Lain halnya jika kamu memiliki kesibukan di kampus. Mereka bakalan malas mengganggu. 6. Mangkir dari kegiatan nggak berfaedah. Misalnya, kamu yakin banget kalau acara A nggak jelas, trus bakal diisi dengan ospek dan nggak ada faedahnya. Maka kamu bisa menghindarinya dengan izin nggak ikutan acara tersebut. Izinnya bisa dengan alasan pulang kampung ke luar kota atau luar negeri, kakak nikah, kontrol dokter padahal cuma kontrol jerawat di dokter kulit. Hihihi, dan lain sebagainya. 7. Usul ide acara menyenangkan. Biasanya, ospek terjadi karena kehabisan ide kegiatan. Nah, rencanakan acara seru yang bisa bikin angkatan kalian menyatu dengan angkatan lain. Pastikan kegiatan tersebut menarik dan seru bagi senior, sehingga mereka merasa nggak perlu bikin acara lain. Semoga kamu terhindarkan dari senior usil dan segala ospek-ospekan yang nggak penting, ya. Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru lainnya. Gini gan, ane mu bertanya beberapa pertanyaan Ane mahasiswa baru di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Pertanyaanku 1. P2Kospek apakah wajib untuk seluuh maba? Katanya itu buat syarat KKN , Wisuda atau apalah. Soalnya ane nggak ikut ospek 2. Makrab apakah juga wajib? ancaman soal ngga bisa wisuda ataua apalah itu benar? Thnks gan wkwk mohon pencerahannya senior 15-09-2017 0951 tien212700 memberi reputasiDiubah oleh dimas810 15-09-2017 0958 pengalaman ane dr dolo tuh ospek selalu ada gan 15-09-2017 0955 KASKUS Addict Posts 2,706 gausah kuliah aja gan simple 15-09-2017 0956 Di beberapa kampus kalo ospek dapet semacam sertifikat, itu berlaku buat nanti sidang atau syarat sblm wisuda. Nggak ikut ospek ya nggak bisa wisuda ente. Kalo pas maba ente nggak ikut, bisa ikut lagi tahun berikutnya, kalo ente 4 tahun kuliahnya masih ada 3 kesempatan lagi. Tanya senior ente aja gan biar lebih jelas. 15-09-2017 0956 Kaskus Addict Posts 1,474 ya jangan males lah 15-09-2017 0956 QuoteOriginal Posted By budhie►pengalaman ane dr dolo tuh ospek selalu ada gan Apa itu wajib gan? 15-09-2017 0957 Iya itu sertifikat ospek biasanya buat syarat kkn atau wisuda. Ga ikut juga ga masalah, bisa diakalin, scan sertifikat keikutsertaan, edit nama, beres deh. 15-09-2017 0957 QuoteOriginal Posted By dimas810►Apa itu wajib gan? ikutin tatib saja dari univ ente bree, namanya pemula yah ikutin rules of the games nya ,gak suka pindah saja 15-09-2017 0959 KASKUS Maniac Posts 6,275 ane ga kuliah di situ gan 15-09-2017 0959 Kaskus Addict Posts 2,201 1. OSPEK biasanya dibilang WAJIB. tapi ternyata ngga juga. 2. Yg bisa menentukan wisuda atau ngga itu IPK, skripsi, dan jumlah kehadiran mata kuliah. tapi sekali lagi..jika di kampus agan ternyata OSPEK jadi syarat wisuda dan kelulusan..ya mendingan ikutin aja. tapi jika OSPEK udah ga sehat main fisik, mukul, caci maki agama dan ortu mendingan ga usah diikutin. 15-09-2017 1011 Aktivis Kaskus Posts 557 d kmpus ane tuh ospek bs dbilng wajib, sertifikat ospek buat sarat sidang skripsi... tanya saje sama senior2 di kmpus ente 15-09-2017 1118 QuoteOriginal Posted By galih946971jati►gausah kuliah aja gan simple ane nanya bung, ngga usah nyela 16-09-2017 2343 KASKUS Addict Posts 2,657 itu mah tergantung agan kuliahnya dimana, ane angkatan 2010 ga ikut ospek , makrab dll ga masalah, walaupun emang ada di kasih kabar2 miring semacam sertifikat begitu, tp kalo sampe anceman fisik2 an mah ga ada, kampus ane kampus beradab hehehe.. adek ane terus masuk ke kampus yg sama ama ane thn 2015, dan persis rumor ospek , makrab dll nya kaya jaman ane, tapi ya gt dia ga ikut juga semuanya dan ga ada masalah juga wkwkwk 16-09-2017 2349 Kaskus Addict Posts 3,060 kalo saran ane ospek ente kudu ikut biar dapet temen, kalo makrab kaga usah kecuali ente mau punya kenalan senior atau pengen punya cerita buat dikenang. 17-09-2017 0958 udah ikutin aja semua yang ada, nggak usah mikirin wisuda atau KKN itu masih jauh bre. Terpenting jadilah "Maha Siswa" 17-09-2017 1025 ospek itu sebenarnya g wajib itu cuma akal-akalan panitia ospek biar pada ikut tapi saran gw sih sebaiknya ikut aja, karena kuliah tidak berkesan klo g ikut ospek, karena nanti itu bisa jadi bahan cerita misal lu udah lulus terus ketemu kawan lama waktu kuliah dulu 17-09-2017 1125 ane kebetulan orang jogja jg dan untuk soal ospek nentuin ga bisa ikut wisuda dll spt yg ts bilang sih seingat ane emang ada salah 1 univ di jogja yg katanya ngewajibin ikut sbg salah 1 syarat untuk ikut wisuda ... kebetulan saya alumni kampus " tempat kuliah orang berdasi " 17-09-2017 1145 QuoteOriginal Posted By megumaremashita►itu mah tergantung agan kuliahnya dimana, ane angkatan 2010 ga ikut ospek , makrab dll ga masalah, walaupun emang ada di kasih kabar2 miring semacam sertifikat begitu, tp kalo sampe anceman fisik2 an mah ga ada, kampus ane kampus beradab hehehe.. adek ane terus masuk ke kampus yg sama ama ane thn 2015, dan persis rumor ospek , makrab dll nya kaya jaman ane, tapi ya gt dia ga ikut juga semuanya dan ga ada masalah juga wkwkwk kuliah dimane gan? 18-09-2017 1014 Q & A Tanya Youthmanual College Life 101 - Segala Hal yang Perlu Kamu Ketahui Di Hari Pertama Kuliah Menjelang hari pertama masuk kuliah gini, temen-temen maba udah pada siap, belum? Excited dan deg-degan menyambut hari pertama kamu di fase kehidupan baru ini wajar banget, kok, gaes. Apalagi lingkungan kampus yang nantinya bakal beda banget dengan di lingkungan sekolah, nggak jarang ada maba yang jet-lag ketika masa transisi menyesuaikan diri dengan budaya kampus di hari pertama kuliah. Duh! Tapi tenang, gaes! Beberapa hari lalu, Jasmine dan Nadia sebagai mentor Youthmanual dengan senang hati berbagi pengetahuan mereka di Instagram Live mengenai informasi krusial apa aja yang kudu banget diketahui oleh kamu-kamu si calon mahasiswa baru di hari pertama kuliah agar nggak keburu tengsin karena mati gaya, hihihi. Dari sekian banyak pertanyaan yang ditanyakan bahkan ada yang udah kepikiran soal skripsi di hari pertama kuliah!, berikut rangkuman mengenai hal-hal yang harus kamu tahu di hari pertama kuliah untuk kamu yang ketinggalan sesi tanya langsungnya. Cekidot! “Katanya, dosen itu galak-galak, ya?” Layaknya guru-guru di sekolah kamu—tergantung! Ada dosen yang wataknya sedikit “keras”, ada yang nggak. Tapi, ada perbedaan yang paling mendasar antara guru dan dosen. Kalau guru bener-bener perhatian sama muridnya, dosen, tuh cuek banget sama mahasiswanya. Jadi, jangan harap kamu bakal dimarahin ketika nggak bikin tugas atau dicariin saat nggak masuk kuliah sama dosen. Karena kamu udah mahasiswa, kamu dianggap udah dewasa, yang artinya kamu udah ngerti dan paham mana yang benar dan mana yang nggak seharusnya kamu lakukan demi kebaikan diri kamu sendiri. Soal galak atau nggak galaknya seorang dosen, sih, pastinya ini balik lagi ke watak mereka masing-masing. “Kalau selesai kelas, harus cium tangan dosen seperti pamitan dengan guru, nggak?” Hehehe, nggak, dong. Yang penting kamu harus tetap bersikap sopan kepada semua dosen. Misalnya, nih, kamu papasan sama dosen di luar ruangan kelas. Meskipun kemungkinannya dosen itu bahkan nggak hafal nama kamu, sapalah beliau dengan ramah, seperti, halo Pak/Bu/Mas/Mbak/Prof’. Begitu pula ketika selesai sesi perkuliahan, ada baiknya kalau kamu juga turut mengucapkan terima kasih. Alas, cium tangan isn’t necessary. “Apa aja yang harus dibawa di hari pertama kuliah?” Di hari pertama masuk kuliah, kecil banget kemungkinan kalau kamu langsung belajar. Pastinya ada masa transisi, dan kamu bakal kenalan dulu dengan lingkungan kampus serta dosen-dosen yang akan menjadi pengajar kamu selama satu semester ke depan. Pulpen dan buku catatan adalah hal yang paling esensial untuk kamu bawa di hari pertama kuliah. Pulpen untuk nandatanganin absen, buku catatan untuk mencatat apa aja informasi penting yang kamu dapatkan di hari tersebut. Jangan lupa, tanyakan juga kepada dosen mata kuliah bersangkutan mengenai apa aja yang wajib untuk kamu bawa di jam perkuliahan mereka. “Emang iya kalau kuliah harus pakai kemeja?” Tergantung juga, nih. Ada dosen yang nyantai, ada dosen yang sengaja masang peraturan ketat mengenai pakaian dalam mengikuti perkuliahan. Jangan lupa juga tanyakan kepada dosen yang bersangkutan mengenai hal satu ini. Hari pertama kuliah pun ada baiknya kamu main aman dulu, deh. Cukup kenakan kemeja kasual/atasan berkerah, celana longgar nggak harus celana bahan, dan jeans pun nggak dilarang!, dan sepatu tertutup. Biasanya, dresscode seperti ini diwajibkan juga untuk digunakan di minggu-minggu ujian. Oya, aturan berpakaian juga bisa berbeda-beda tergantung fakultas, lho. Contohnya seperti jurusan Ilmu Kedokteran yang emang mewajibkan mahasiswanya untuk selalu mengenakan kemeja dan celana bahan, atau jurusan Ilmu Keperawatan yang mewajibkan mahasiswa menggunakan seragam khusus. “Wajib nggak, sih, ikut Ospek?” Hukumnya, sih, nggak. Tapi kalau menurut kita sebagai mentor Youthmanual, ikut Ospek itu wajib! Kenapa? Karena Ospek zaman sekarang udah melarang adanya peploncoan. Jadi, kegiatan selama Ospek itu pure untuk memperkenalkan maba ke lingkungan kampus. Kamu bisa memanfaatkan momen Ospek untuk kenalan sama temen-temen seangkatan, jalin networking dengan senior, memfamiliarkan diri dengan area kampus, atau cari-cari informasi seputar perkuliahan dan dosen yang akan mengajar kamu. “Gimana kalau di hari pertama kuliah, aku langsung di-bully?” The chances are small. Berhubung ospek zaman sekarang sudah nggak memperbolehkan lagi tindakan perploncoan dalam segala bentuk, kemungkinannya kecil banget kalau kamu sampai di-bully di hari pertama kuliah. Lagian, di hari pertama kuliah, senior juga pada sibuk sendiri ngurusin kuliahnya, kok. Begitu pula dengan teman seangkatan kamu yang kasak-kusuk cari kenalan baru. Apalagi kalau kamu juga anaknya nggak macem-macem, kamu nggak usah khawatir bakal di-bully di hari pertama kuliah. “SKS itu apa, sih?” SKS adalah singkatan sari Satuan Kredit Semester yang menunjukkan bobot mata kuliah. Jadi, untuk bisa lulus dari tingkatan studi kamu, kamu harus menyelesaikan perkuliahan dengan jumlah SKS yang sudah ditentukan. Misalnya, untuk menyelesaikan studi S1, kamu harus menyelesaikan 144 SKS. Setiap semesternya, SKS maksimal yang bisa kamu ambil adalah 24 SKS, dimana satu mata kuliah bernilai rata-rata antara 2-4 SKS. Oya, jumlah SKS yang bisa kamu ambil per semesternya pun juga nggak selalu maksimal sebanyak 24 SKS. Semua tergantung Indeks Prestasi IP yang bisa kamu capai di semester sebelumnya. Makin tinggi IP kamu semester ini, makin banyak pula jumlah SKS yang bisa kamu ambil di semester selanjutnya. “Katanya, kuliah itu kerjaannya presentasi mulu, dan dosen nggak pernah nerangin materi, ya?” Sistem pembelajaran di kuliah emang beda banget dengan sistem pembelajaran selama kamu masih sekolah. Kalau di sekolah kamu terkesan lebih banyak “disuapin”, pas kuliah kamu harus mampu “nyuapin” diri sendiri—bahkan harus bisa cari makanannya juga! Itulah kenapa mahasiswa nggak bisa lepas dari kegiatan presentasi, karena kamu dituntut untuk lebih aktif dalam kegiatan perkuliahan. Kamu yang cari materi, kamu yang merenerangkannya ke teman-teman, kamu yang harus bisa memahaminya. Tapi bukan berarti dosen nggak berperan apa-apa dalam kegiatan belajar mengajar, lho, ya. Pastinya kamu nggak langsung dilepas begitu untuk belajar tanpa panduan aja selama satu semester ke depan. Dosen akan menerangkan silabus terlebih dahulu yang digunakan sebagai guidelines kamu untuk mengetahui apa aja yang harus kamu pelajari. Trus, jangan sungkan untuk tanya-tanya ke dosen kamu jika ada hal yang belum kamu mengerti ataupun hanya sekadar minta rekomendasi buku pelajaran yang harus kamu baca untuk materi tertentu. Ingat, kuncinya harus jadi mahasiswa yang aktif! “Pas kuliah, ada dosen yang mendadak ngasih soal terus mesti langsung dikerjain gitu, nggak?” Kalau mendadak, sih, lebih ke kuis kali, ya? Jadi pastikan kamu masuk kelas dalam keadaan siap udah baca-baca materi perkuliahan di hari itu di malam sebelumnya. Dengan begitu, kamu nggak bakal panik kalau sampai ada kuis dadakan. Lagian, kalau ada kuis dadakan pun, pastinya nggak akan di hari pertama kuliah, kok! Hihihi. “Enaknya, milih UKM, tuh harus sesuai dengan minat apa kemampuan yang kita punya?” Tergantung tujuan kamu ikutan UKM, pastinya. Kalau kamu ingin mengeksplorasi minat dan bakat kamu lebih jauh, lebih baik kamu memberanikan diri memilih UKM mana yang sesuai. Tapi, kalau kamu merasa ada kemampuan dalam diri kamu yang masih ingin kamu kembangkan, sebaiknya kamu pilih UKM yang memang bisa membantu kamu men-develop kemampuan tersebut. Mumpung hari pertama kuliah, pas banget, nih, kamu perbanyak cari-cari info seputar UKM yang ada di kampus kamu. Biasanya, di hari pertama kuliah, tuh, banyak banget UKM yang membuka booth di sekitaran kampus sebagai sarana maba untuk nanya-nanya. Jadi, manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, ya. “Selama kuliah kita boleh izin nggak ikutan perkuliahan, nggak?” Boleh, dong. Tapi pastikan kalau izin kamu itu didukung dengan alasan yang jelas. Soalnya, hampir semua perguruan tinggi mensyaratkan presentasi kehadiran sebagai salah satu kelulusan mata kuliah ataupun syarat mengikuti ujian akhir. Jadi, kamu harus pinter-pinter mengatur jadwal kamu, in case kamu emang anaknya aktif banget di luar kelas. Jangan sampai jatah izin kamu gunakan untuk leye-leyeh di kosan, aja, ya. Rugi! “Semester pendek itu apa? Trus, apakah wajib untuk diikuti?” Semester pendek adalah semester tambahan yang bisa kamu ambil di masa liburan kuliah libur semester genap ke ganjil selama 4 - 6 minggu. Semester pendek ini bisa banget kamu manfaatkan untuk mengejar SKS ataupun memperbaiki nilai. Semester pendek ini hukumnya nggak wajib, dan tentunya bisa kamu ikuti tergantung kebutuhan. Kalau kamu ingin mengejar SKS agar bisa lulus lebih cepat, kamu bisa ikutan untuk mengambil mata kuliah di semester selanjutnya. Kalau kamu ingin memperbaiki nilai-nilai mata kuliah yang kurang, kamu bisa ikutan untuk mengambil mata kuliah di semester sebelumnya yang perlu diperbaiki. “Boleh nggak, ya, minta tugas tambahan ke dosen kalau ada nilai yang kurang?” Sama seperti izin—boleh-boleh aja, asal alasan kamu juga mendukung dan plausible, dan tergantung kemurahan hati dosen kamu, hehehe. “Gimana ya, caranya agar bisa lulus dengan predikat cum laude dan tetap aktif berorganisasi?” Kuasai manajemen waktu. Nggak masalah kalau kamu punya segudang kegiatan dan ambisi untuk bisa mengejar IPK setinggi mungkin, asalkan kamu bisa mengatur waktu dan menentukan prioritas, kamu pasti bisa menjadi mahasiswa yang balans. Semangat! sumber gambar youthmanual Sebagaia maba atau mahasiswa baru, pastinya banyak hal yang ingin diketahui dan juga ingin dipahami. Salah satu caranya adalah bertanya kepada senior atau kating. Apa saja pertanyaan maba untuk senior yang biasanya sering muncul di kalangan mahasiswa baru, yuk kita ulas satu per satu dalam artikel Bagaimana rasanya kuliah di Jurusan ini?Pertanyaan pertama yang sering dilontarkan oleh mahasiswa baru adalah mengenai kenyamanan dan juga masalah membuat keyakinan penuh memilih jurusan. Kadang, banyak mahasiswa baru yang merasa dirinya takut salah jurusan, makanya sering menanyakan hal yang biasanya diulik adalah bagaimana kondisi perkuliahan, bagaimana alumni yang ada disini dan bagaimana mas-mas atau mbak-mbak menjalani kuliah di jurusan tersebut?2. Bagaimana Dosen dan Nilainya?Pertanyaan kedua, bagaimana sih sifat dan karakter dosen-dosen pengajar di Jurusan yang dipilih ini. Biasanya mahasiswa baru sangat takut mengenai nilai yang susah atau dosen yang pelit nilai. Padahal, semua dosen pasti mudah nilainya, tetapi karena mahasiswa senior yang malas atau banyak kegiatan membuat tidak fokus kuliah dan mengatakan "nilainya susah".Pastikan tanyakan kepada banyak senior, biar tidak terjadi bias Ikut Organisasi dan UKM apa?Pertanyaan ketiga Maba untuk senior selanjutnya adalah terkait organisasi dan UKM yang diikuti. Dengan menanyakan ini, kita sebagai maba bisa banget untuk memetakan kebanyakan mahasiswa jurusan bergabung di organisasi apa. Jika ingin mencari teman, bisa banget menanyakan testimoninya kepada senior biar tidak salah organisasi dan tanyakan kegiatannya apa saja. Kalau menanyakan enak tidaknya atau bagus tidaknya pasti semua mengunggulkan masing-masing BeasiswaApakah di jurusan, fakultas atau kampus ada banyak beasiswa? Apa sih beasiswa yang banyak diperoleh oleh mahasiswa senior di jurusan ini. Dengan menggali ini, kita bisa menyiapkan sejak dini bagaimana seleksinya, apa saja yang perlu disiapkan dan lain relevan dengan beasiswa Contoh Motivation Letter untuk Beasiswa5. Tempat Makan Paling MurahPertanyaan terakhir, adalah dimana sih tempat makan paling enak, banyak dan murah. Hehe. Semua sudah tau lah ya, kalau mahasiswa kebanyakan hanya mengandalkan satu sumber pendapatan, yaitu orang uang yang diberikan haruslah bisa dimanfaatkan banyak hal, mulai makan, iuran organisasi, jajan dan uang untuk beli buku. Nah, itu saja yang bisa Aku jelaskan secara singkat berdasarkan pengalaman ya. Hehe. Semoga JugaContoh Harapan Mahasiswa Baru untuk KampusLife Mapping untuk Mahasiswa BaruContoh CV untuk Mahasiswa Baru

pertanyaan maba untuk senior